KOMUNIKASI DATA

 

 

 PENDAHULUAN

Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur di mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-univeristas, atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio.

Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor. Suatu perusahaan yang besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila suatu perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak efisien apabila setiap kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya dengan cara manual. Perlu diperhatikan bahwa berfungsinya suatu komputer untuk menghasilkan informasi yang benar-benar handal, maka sedapat mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.

Apabila demikian bagaimana dengan data yang akan dioleh berasal dari cabang-cabang yang tersebar di beberapa tempat yang jauh letaknya dari pusat komputer. Di sini pentingnya dibangun suatu sistem komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem pengolahan data, pengolahan itu sendiri hanya suatu bagian. Secara garis besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah yang banyak dijumpai dari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data dan distribusi data dan informasi untuk beberapa lokasi.

Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain. Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.

Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain. Salah satunya adalah sebagai berikut :

  1. Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data.

  2. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.

  3. Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.

  4. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.

Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.

Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.

 MODEL KOMUNIKASI

Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data digambarkan berikut ini :

Sumber Data.

Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.

Media Transmisi

Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.

Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.

Penerima Data.

Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi mnerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Sebagai contoh modem yang berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.

Untuk mempermudah pengertian, komunikasi dapat dijelaskan dengan suatu model komunikasi yang sederhana, seperti pada gambar 4.2. Kegunaan dasar dari sistem komunikasi ini adalah menjalankan pertukaran data antara 2 pihak. Pada gambar diberikan contoh, yaitu komunikasi antara sebuah workstation dan sebuah server yang dihubungkan sengan sebuah jaringan telepon. Contoh lainnya bisa berupa pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2 telepon pada satu jaringan yang sama.

Berikut ini penjelasan dari contoh komunikasi data tersebut

  1. Source (Sumber). Peralatan ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan. Misalkan telepon dan PC (Personal Computer)
  2. Transmiter (Pengirim). Biasanya data yang dibangkitkan dari sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmisi cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan. Sebagai contoh, sebuah modem tugasnya menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan misalnya PC, dan menstransformasikan bit stream tersebut menjadi suatu sinyal analog yang dapat ditransmisikan melalui jaringan telepon.

  1. Sistem Transmisi. Berupa jalur transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan.

  2. Receiver (Penerima). Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream.

  3. Destination (Tujuan). Menangkap data yang dihasilkan okeh receiver.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DATA

Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.

Sistem Komunikasi Off line.

Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Seperti pada Gambar 4.3, di mana data yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam data ini, nantinya dapat diproses oleh komputer.

Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam sistem komunikasi offline, antara lain :

1. Terminal

Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.

2. Jalur komunikasi

Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang sering digunakan, seperti :                 telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan fasilitas lainnya.

3. Modem

Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode analog dan sebaliknya.

Sistem Komunikasi On line.

Pada sistem komunikasi On line ini, data yang dikirim melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh, langsung diproses oleh komputer pada saat kita membutuhkan.

Sistem Komunikasi On line ini dapat berupa:

  • Realtime system

  • Batch Processing system

  • Time sharing system

  • Distributed data processing system

Realtime system

Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak.

Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat.

Pada realtime system, merupakan komunikasi data dengan kecepatan tinggi. Kebutuhan informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang sama atau dalam waktu seketika itu juga. Pada sistem ini proses dilakukan dalam hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur komunikasi yang cepat, sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan atau buffer yang sangat besar.

Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam satu waktu yang sama.

Time sharing system

Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai (gambar 4.5). Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.

Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.

Distributed data processing system

Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.

Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.

  JARINGAN KOMUNIKASI DATA

Jaringan Komunikasi data atau Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol dan media transmisi tertentu. Berdasarkan luas area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi : Local Area Network (LAN) dan Wide area Network (WAN). Luas cakupan LAN lebih kecil dari WAN biasanya terdiri dari sekelompok gedung yang saling berdekatan.

TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan merupakan suatu cara untuk menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam suatu jaringan. Model dari topologi jaringan yang ada antara lain: Star, Loop, ring dan Bus.

Topologi Star

Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah cntral node yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawa komunikasi dalam suatu jaringan. Jadi jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lain maka harus melalui sentral node. Fungsi central node disini sangat penting, biasanya dalam sistem ini harus mempunyai kehandalan yang tinggi.

Topologi Bus

Pada topologi bus ini, node yang satu dengan node yang lain dihubungkan dengan jalur data atau bus. Semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.

Topologi Loop

Topologi Loop ini menghubungkan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Semua node memiliki status yang sama.

Pada topologi loop ini, setiap node dapat melakukan tugas untuk operasi yang berbeda-beda. Topologi ini memiliki kelemahan, jika salah satu node rusak maka akan dapt menyebabkan gangguan komunikasi antar node satu dengan yang lainnya.

Topologi Ring

Topologi ring atau topologi cincin ini merupakan topologi hasil penggabungan antara topologi loop dengan topologi bus. Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu node rusak, maka tidak akan mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebtu diletakkan terpisah dari jalur data.

 PROTOKOL

Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi data dari sistem-sistem yang berbeda-beda. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar.

Beberapa hal yang berhubungan dengan tugas-tugas protokol antara lain:

  1. Mengaktifkan jalur komunikasi data langsung, serta sistem sumber harus menginformasikan identitas sistem tujuan yang diinginkan kepada jaringan komunikasi.

  2. Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem tujuan benar-benar telah siap untuk menerima data.

  3. Aplikasi transfer file pada sistem sumber harus dapat memastikan bahwa program manajemen file pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima dan menyimpan file untuk beberapa user tertentu.

  4. Bila format-format file yang dipergunakan pada kedua sistem tersebtu tidak kompatibel, maka salah satu satau sistem yang lain harus mamapu melakukan fungsi penerjemahan format.

Standarisasi Protokol

Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standard protokol yang dapt digunakan oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI (Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu :

  • Application

  • Presentation

  • Session

  • Transport

  • Network

  • Data Link

  • Physical

Penjelasan dari ketujuh lapisan OSI diatas dijelaskan sebagai berikut :

  1. Application Layer

Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.

  1. Presentation Layer

Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data. Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi data agar keamanan dapat lebih terjamin.

  1. Session Layer

Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.

  1. Transport Layer

Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik-titik ujung; menyediakan perbaikan end to end error dan flow control.

  1. Network Layer

Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.

  1. Data Link Layer

Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.

  1. Physical Layer

Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical medium); berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media fisikal.

KOMUNIKASI RADIO

 

 

 PENDAHULUAN

Sistem komunikasi ini tidak menggunakan kawat dalam proses perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar. Secara garis besar sistem ini adalah sebuah pemancar Tx yang memancarkan dayanya menggunakan antena ke arah tujuan, sinyal yang dipancarkan berbentuk gelombang elektromagnetis. Pada penerima gelombang elektromagnetik ini diterima oleh sebuah antena yang sesuai. Sinyal yang diterima kemudian diteruskan ke sebuah pesawa penerima Rx.

Gelombang elektromagnet pertama kali diturunkan oleh Maxwell dalam rumus-rumusnya. Kemudian dikembangkan oleh Hertz, yang menunjukkan bahwa energi dapat disalurkan dalam bentuk elektromagnet.

Gelombang elektromangnet dicirikan oleh frekuensinya. Dimana kecepatan penjalarannya rata-rata 300.000 km/detik. Panjang gelombangnya dapat dihitung :

(f dalam Hertz)

Berdasarkan sifat-sifat perambatannya, frekuensi-frekuensi radio dapat dibagi dalam beberapa daerah atau band pada tabel berikut ini :

Nama

Frekuensi

Panjang

Gelombang

Nama

Very Low Frequency (VLF)

< 30 kHz

> 10 km

Gelombang Myriametrik

Low Frequency (LF)

30 – 300 kHz

1 – 10 km

Gelombang kilometer

Medium Frequency (MF)

300 – 3.000 kHz

100 – 1.000 m

Gelombang hektometer

High Frequency (HF)

3 – 30 MHz

10 – 100 m

Gelombang dekameter

Very High Frequency (VHF)

30 – 300 MHz

1 – 10 m

Gelombang meter

Ultra High Frequency (UHF)

300 – 3.000 MHz

10 – 100 cm

Gelombang decimeter

Super High Frequency (SHF)

3 – 30 GHz

1 – 10 cm

Gelombang sentimeter

Extremely High Frequency (EHF)

30 – 300 GHz

1 – 10 mm

Gelombang milimeter

SISTEM MODULASI

Energi sebagai gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di atas 10 kHz bisa dipancarkan tanpa menggunakan kawat-kawat penghantar. Ternyata pada frekuensi di bawah 30 kHz adalah sangat mahal dan merepotkan untuk menyalurkan gelombang-gelombang elektromagnetik (gelombang radio), karena dibutuhkan daya yang sangat besar untuk memancarkannya, dan juga karena instalasi antena dari pemancar dengan frekuensi tersebut sangat besar. Untuk memancarkan energi secara efisien, panjang antena pemancar saling sedikit harus ¼ panjang gelombang dari frekuensi yang bersangkutan.

Misalkan pada frekuensi 10 kHz, antene harus berukuran 7500 meter,

Dengan perhitungan :

 = c/f = 3 x 108/104 = 3 x 104 meter.

Panjang antena adalah = /4 = 7500 meter.

Dari kenyataan diatas sangat sukar untuk menyalurkan sinyal-sinyal suara dan musik pada frekuensi rendah sebagai suatu gelombang radio. Tetapi pada frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi atau dengan panjang gelombang yang lebih pendek, lebih mudah dan lebih ekonomis untuk menyalurkan gelombang-gelombang radio. Karena kenyataan ini pada sistem radio digunakan frekuensi-frekuensi itnggi untuk membawa sinyal-sinyal informasi dengan frekuensi yang ke suatu tujuan. Dalam hal ini sinyal-sinyal informasi dititipkan atau diselipkan pada sinyal pembawa pada sisi akhir dari perlatan pengirim atau pemancar dengan suatu proses yang disebut Modulasi. Di tempat tujuan, sinyal informasi dikeluarkan laagi dari frekuensi pembawa dengan suatu proses yang berlawanan dari proses pengirim yang disebut Demodulasi.

Modulasi dari gelombang pembawa dapat diperoleh dengan cara mengubah-ubah beberapa karakteristik dari gelombang pembawa tersebut yang dilakukan oleh sinyal-sinyal informasi. Gelombang bolak-balik sinusoidal atau gelombang elektromagnet mempunyai karakteristik yang penting misalnya amplitudo, frekuensi, dan fasa, dan terhadap informasi hal itu dapat diatur untuk merubah setiap karakteristik dari tiap bentuk gelombang pembawa ini. Jadi informasi dapat dibawa dengan mengubah frekuensi, amplitudo ataupun fasa pada gelombang radio yang dipancarkan dan melakukan proses sebaliknya di penerima, sinyal informasi dapat diperoleh kembali di penerima.

Modulasi Amplitudo

Pada modulasi amplitudo, dinyatakan bahwa bagaimana membuat suatu cara sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan bentuk gelombang dari informasi yang akan dikirim. Sinyal atau informasi yang akan dibawa disebut sinyal modulasi dan gelombang radio yang membawa, pada umumnya frekuensinya harus lebih tinggi daripada sinyal modulasi, dinamakan gelombang pembawa.

Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai harga amplitudo maksimun yang tetap dan frekuensi yang lebih itnggi daripada sinyal pemodulasi (sinyal informasi), tetapi bila sinyal pemodulasi telah diselipkan, maka harga amplitudo maksimum dari gelombang pembawa akan berubah-ubah sesuai dengan harga-harga sesaat dari sinyal pemodulasi tersebut, dan bentuk gelombang luar atau sampul dari harga-harga amplitudo gelombang yang telah dimodulasi tersebut adalah sama dengan bentuk gelombang sinyal informasi yans asli atau sama dengan perkataan lain gelombang sinyal pemodulasi telah diselipkan pada gelombang pembawa.

Secara matematis, sinyal radio dengan modulasi amplitudo dapat dituliskan sebagai berikut :

 

dimana : ws = 2 fs t

wc = 2 fc t

m = indeks modulasi (0 m 1)

fs = frekuensi modulasi

fc = frekuensi gelombang pembawa

Selanjutnya persamaan dapat diuraikan menjadi :

 

 

dimana

disebut gelombang pembawa

adalah lower side band

adalah upper side band

Modulasi Frekuensi

Pada modulasi frekuensi, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pambawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi. Modulasi frekuensi mempunyai beberapa kelebihan tertentu dibandingkan modulasi amplitudo. Terutama adalah perbandingan S/N dapat ditingkatkan tanpa harus menambah daya yang dipancarkan tetapi harus diimbangi dengan meningkatnya lebar-jalur frekuensi yang diperlukan, bentuk-bentuk interferensi tertentu pada penerima lebih mudah untuk ditekan, dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat daya yang rendah pada pemancar, sehingga dengan demikian tidak diperlukan daya modulasi yang terlalu besar.

Jika sinyal informasi (sinyal pemodulasi) telah diselipkan maka frekuensi gelombang pembawa akan naik menuju harga maksimum, sesuai dengan amplitudo dari sinyal pemodulasi yang naik menuju harga maksimum dalam arah positif. Kemudian frekuensi gelombang pembawa akan turun kembali menuju harga frekuensi aslinya sesuai dengan harga amplitudo sinyal pemodulasi yang menuju nol. Selanjutnya pada setengah siklus berikutnya, frekuensi gelombang pembawa akan turun ke harga minimum, sesuai dengan harga amplitudo sinyal pemodulasi yang menuju harga maksimum dalam arah negatif, kemudian frekuensi gelombang pembawa akan naik kembali menuju harga aslinya sesuai dengan harga amplitudo sinyal pemodulasi yang turun kembali ke harga nol.

Dapat diperhatikan bahwa harga maksimum atau amplitudo dari gelombang pembawa tetap konstan. Perubahan frekuensi dari gelombang pembawa tergantung pada harga amplitudo dar tegangan atau arus sinyal pemodulasi.

Sinyal modulasi em digunakan untuk merubah frekuensi pembawa. Misalnya, em mungkin digunakan untuk mengubah kapasitansi dari rangkaian osilator frekuensi pembawa.
Misalnya, bila em suatu gelombang sinus,

 

 

Frekuensi pembawa seaat menjadi

 

Deviasi puncak dari sinyal didefinisikan sebagai

 

Sehingga persamaan diatas menjadi

 

Agar dapat memperoleh suatu pengertian kuantitatif tentang modulasi frekuensi, pertama-tama perlu diturunkan persamaan untuk gelombang yang dimodulasi. Pembawa yang tidak dimodulasi adalah suatu pembawa gelombang sinus, yang mana tanpa kehilangan sifat umumnya, Ecmaks dapat dibuat sama dengan satu :

 

dimana c = 2fc = suatu frekuensi sudut konstan dalam rad/det, dan adalah susatu sudut fasa konstan dalam radian.

Persamaan diatas adalah suatu bentuk yang khusus dari suatu rumus yang lebih umum :

 

Frekuensi sudut dari rumus umum ini adalah kecepatan perubahan waktu dari (t), dan hanya bila frekuensi konstan maka bentuk khusus persamaan berlaku.

Modulasi Fasa

Pada modulasi fasa, adalah fase dai gelombang pembawa yang diubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi yang dikirimkan. Bentuk gelombang radionya hampir sama dengan yang termodulasi frekuensi (FM), serta rumus matematisnya pun hampir sama yaitu :

 

Sehingga untuk harga m yang sama, baik dalam FM maupun PM akan diperoleh jumlah side band yang sama.

Beda antara FM dan PM hanya dalam unsur faktor indek modulasi m.

Dari persamaan : sin (t) dimana (t) = besarnya fase dan dapat ditulis sebagai (t) = it

Dapat diperoleh bahwa kecepatan sudut sesaat :

 

Dalam FM frekuensi sesaat yang berubah sesuai dengan sinyal pemodulasi:

 

dimana : f = deviasi frekuensi maksimum

jadi akan diperoleh untuk harga fase sesaat :

 

 

Sedang dalam PM dapat dituliskan :

Kecepatan sudut sesaat dari :

Diperoleh :

Dan dari diperoleh untuk frekuensi seaat :

sehingga :

Dapat disimpulkan bahwa PM adalah FM dimana deviasi frekuensi sebanding dengan frekuensi modulasi.

PROPAGASI GELOMBANG RADIO

Propagasi merupakan perilaku dari gelombang radio tentang bagaimana perambatan dan arah perambatannya. Tiap-tiap band (pita ) frekuensi mempunyai karakteristik tersendiri.

1 Propagasi Frekuensi Rendah

Yang termasuk pada kelompok frekuensi rendah disini adalah Frekuensi sangat rendah (VLF), Frekuensi Rendah (LF) dan Frekuensi Menengah (MF). Secara umum kelompok Frekuensi ini, menjalar mengikuti bentuk atau kurva dari permukaan bumi. Karena itu dikenal sebagai Gelombang Permukaan Bumi (Ground Wave).

Jarak yang dapat ditempuh bisa memcapai sepanjang permukaan bumi , tergantung pada daya yang dibangkitkan oleh pemancar radio. Cakupan dari daerah yang akan dilayani tergantung dari kekuatan daya pancar dari sistem pemancar yang dibuat.

2 Propagasi Frekuensi Tinggi

Untuk frekuensi-frekusni ini, gelombang permukaan bumi dserap atau berkurang dengan cepat, tetapi radiasinya mencapai ketinggian ionosfir. Ketinggian yang dapat dicapai kira-kira 50 – 400 km diatas permukaan bumi. Pada ketinggian itu, pada ionosfir, gas-gas yang ada mengalami radiasi ultra violet dari matahari. Molekul-molekunya melepaskan elektron-elektronnya sehingga menjadi ion bermuatan positif. Karena itu pada lapisan ini, gelombang-gelombang radio dibiaskan dengan sudut-sudut tertentu sehingga akan dikembalikan lagi ke bumi. Jenis gelombang radio ini sering jg disebut Gelombang Angkasa (Sky Wave).

Dengan menggunakan antena pemancar yang dapat diarahkan, gelobang angkasa dapat diarahkan untuk mencapai sustu tujuan tertentu. Pada jarak yang sama meskipun dengan menggunakan day yang kecil di bangdingkan dengan daya yang dipergunakan untuk gelombang permukaan bumi pada jarak yang sama. Gelobang ini banyak digunakan untuk telepon jarak jauh sebagai komunikasi dari titik ke titik.

3 Propagasi Frekuensi Sangat Tinggi

Untuk frekuensi-frekuensi ini, energi gelombang radio dipancarkan melalui ruang angkasa dalam garis-garis lurus, sebagaimana energi cahaya. Dengan menggunakan antena yang dapat diarahkan (directional), sinyal enrgi ini dapat diarahkan langsung ke kanki langit (hrison), sehingga merupakan suatu lintasan perambatan yang mengikuti garis sesuai dengan pandangan mata. Gelombang ini juga bersifat mudah untuk dipantulkan oleh permukaan bumi.

SISTEM TELEPON

 

 PENDAHULUAN

Komunikasi suara atau pembicaraan jarak jauh pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1847. Sehingga pada saat itu penyampaian berita melalui jarak yang jauh di luar jangkauan teriakan biasa bisa dilakukan.

Penemuan Bell merupakan suatu rangkaian penelitan ataupun teori-teori sebelumnya. Prinsip dasar telepon adalah, gelombang suara diubah menjadi gelombang listrik oleh mikropon, yang diteruskan melalui kabel dan di penerima diubah kembali menjadi gelombang suara oleh telepon. Dengan sistem ini pembicaraan dapat dilakukan melalui jarak yang jauh mencapai 20 km tanpa penguatan. Dengan menggunakan sistem penguat jarak pembicaraan mencapai ribuan kilometer bahkan kalau menggunakan sistem pengiriman lewat gelombang radio jarak yang dicapai bisa lebih dari itu.

Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga jarak sudah merupakan masalah lagi. Percakapan bisa dilakukan secara langsung antar negara dengan biaya yan murah. Bahkan saat ini informasi yang dipertukarkan tidak hanya suara saja, tetapi juga bisa berupa teks (fax), gambar dan data.

DASAR TELEPON

Dasar pembentuk sistem adalah sebuah pengirim, sebuah penerima, sebuah bel, sebuah kumparan induksi dan sebuah magnet untuk telepon magneto dan sebuah pemutar untuk telepon otomatis.

 Pengirim

Pengirim adalah pada dasarnya sebuah alat untuk mengubah sebuah gelombang suara dari pembicaraan menjadi arus listrik. Atau dengan kata lain pengirim merupakan sebuah transducer yang biasa disebut dengan mikropon.

 

Mikropon terdiri dari serbuk arang yang mengisi ruang diantara dua elektroda getar dan elektroda tetap, masing-masing dihubungkan dengan tiap ujung dari sebuah batere. Sebuah membran getar dilekatkan pada elektorda getar, yang digetarkan oleh gelombang suara yang masuk. Dengan demikian tekanan yang berubah-ubah oleh elektroda begetar akan terdapat pada serbuk arang. Tahanan kontak dari serbuk arang berubah sesuai dengan tekanan yang terdapat padanya. Jika tidak ada gelombang suara, arus listrik yang melalui serbuk arang besarnya tetap. Sementara jika gelombang suara datang, arus berubah-ubah. Hal ini akan menyebabkan mikropon mengirimkan arus bolak-balik. Arus ini nantinya diterima oleh penerima melalui sebuah saluran telepon.

Sebuah mikropon yang baik secara teoritis harus dapat mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik dengan cacat suara yang minimum. Ada beberapa jenis mikropon misalnya mikropon kondensator, mikropon kristal dan mikropon karbon. Jenis mikropon karbon adalah yang paling banyak digunakan untuk jaringan telepon.

Penerima

Penerima telepon dalah sebuah alat untuk memproduksi kembali gelombang suara dengan sebuah membran getar, yang dioperasikan oleh arus bicara. Arus bicara ini dikirim oleh pihak yang memanggil.

Prinsip penerima telepon merupakan kebalikan dari pengirim, bekerja sebaliknya dari mikropon, yaitu mengubah perubahan arus listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh telinga manusia. Sebuah kumparan dilekatkan pada tiap elektroda dari sebuah magnit permanen dengan gulungan seri berlawanan. Magnit ini menggerakkan membran getar. Jika arus listrik masuk mengaliri sirkit penerima, fluks magnet akan dibangkitkan dalam kumparan-kumparan. Arah fluks berganti-ganti sesuai dengan arah dari arus listrik, menambah atau mengurangi fluks magnit permanen. Membran bergetar sesuai dengan amplitudo dan frekuensi daari arus bolak-balik sekitar sebuah titik imbang oleh kekuatan tarik magnit, mereproduksikan gelombang suara pada bagian muka dari membran.

Bel Magnet

Sebelum dilakukan pembicaraan antar dua telepon, sebuah bel magnet berbunyi untuk memberitahukan sebuah penggilan. Bel magnet terdiri dari atas sebuah magnet permanen yang berbentuk U. Satu dari kutubnya dilekatkan pada sepotong besi yang lembek, sedangkan kumparan digulung seri yang berlawanan. Sebuah armatur dari besi lunak ditempatkan berhadapan kutub P1 dan P2 bergerak dari samping ke samping pada porosnya. Dengan demikian sebuah tangkai pemukul pada ujung armatur memukul bel pada kedua sisi berganti-ganti.

Jika tidak ada arus signal fluks dari magnet permanen, yang melalui kutub P1 dan P2, dibagi sama sedemikian hingga tarikan pada armatur menjadi seimbang. Karena arus yang masuk adalah arus bolak-balik maka arus ini jika mengalir dalam arah seperti pada gambar, dua buah fluks melalui P1, yang ditimbulkan oleh magnet permanen dan arus kumparan, mempunyai arah yang saling berlawanan sehingga saling mentiadakan. Fluks yang melalui P2 sebaliknya mempunyai arah yang sama, menarik armatur ke P2 dan tangkai pemukul akan memukul bel G1. Jika arusnya dibalik, maka armatur ditarik ke P1 dan pemukul memukul bel G2. Dengan demikan pemukul memukul bel untuk memberitahukan signal masuk sewaktu arah dari arus berganti.

Kumparan Induksi

Pada sebuah telepon magnet, terdapat sebuah kumparan induksi yang memisahkan sirkit pengirim dari saluran arus rata untuk membentuk sebuah sirkit lokal yang memperbesar tegangan bicara yang dikirim. Sedang pada sebuah telepon batere sentral dan telepon otomatis, sirkit penerimanya dipisahkan untuk membnetuk sebuah sirkit lokal yang memperbesar tegangan-tegangan bicara ke saluran.

Sebuah kumparan induksi dengan kumparan ketiga yang dihubungkan paralel dengan sirkit penerimaan mampu untuk membentuk suatu sirkit “antiside tone”, yang biasanya dipakai.

Magnit

Sebuah magnit dipakai untuk membangkitkan arus signal bolak-balik ke papan sambung. Bekerjanya dengan prinsip yang sama seperti generator biasa. Pada gambar terkihat arus gelombang sinus dibangkitkan dalam sebuah konduktor, yang berputar dengan kecepatan yang tetap ddalam medan magnet yang sama besarnya.

Jika kita pasangkan cincin (disebut cincin slip) pada kedua ujung dari kumparan untuk menyalurkan arus yang dibangkitkan lewat sikat b1 dan b2 ke sirkit luar, kita dapat memberikan arus ke beban r.

Untuk telepon magnit kit dapat membangkitkan tegangan bolak-balik dari 16-25 Hz, 70 V dengan jalan memutar pada engkol magnet dengan kecepatam yang cukup.

Alat Pemutar (Dial)

Alat pemutar adalah sebuah alat, yang memutuskan arus saluran sesuai dengan sebuah ketentuan untuk memanggil pihak yang dipanggil memutar nomor dari pihak yang dipanggil.

Jika seorang pelanggan mengangkat teleponnya untuk memutar, penyambung hook (hook switch) menempati posisi untuk membuat sirkit tertutup. Arus sinyal mengalir dalam sirkuit ini dari papan sambung di kantor untuk memungkinkan pelanggan untuk memutar.

Dalam keadaan ini tempose cum(DS), oleh pemutaran mengerjakan kontak impulse (Di) secara terputus-putus. Kontak impulse (Di) tertutup untuk mengizinkan arus mengalir. Kontak (Di) terbuka untuk memutuskan aliran arus. Dengan cara memutar “4” arus diputuskan 4 kali. Dengan jalan memutar “0”, arus diputuskan 10 kali sampai kembalinya pemutar, dengan demikian arus diputuskan beberapa kali sesuai dengan angka berapa yang diputar. Arus ini disebut sebuah papan impulse dan papan sambung menghitung impulse ini untuk menghubungkan para pelanggan telepon.

Impulse putar terdiri atas tiga unsur, atau kecepatan impulse nilai tutup (make ratio) dan buka minimum (minimum pause), dan kalaupaun salah satunya berada dibaeah standar, penyambung normal tidak dapat diharapkan.

SIRKUIT BICARA DASAR

Sebuah pengirim bekerja bila diberikan arus rata dan sebuah penrima bekerja oleh arus terima bolak-balik. Jika arus rata mengalir dalam kumparan penerima, arah dari dua jenis pluk oleh arus kumparan dan magnit permanen dapat secara kebetulan berlawanan atau sama. Dalam hal pertama tariakn kepada membran sangat lemah. Dalam hal terkhir sebaliknya menjadi lebih kuat. Arus terima yang sangat kuat hanya dapat menggetarkan membran jika kumparan penerima dialiri arus rara. Arus kirim adalah arus pulsa yang terdiri atas arus rata dan arus bolak-balik yang disuperposisikan, jadi arus ini tidak dapat mengoperasikan penerima secara cukup.

Oleh sebab itu sebuah kumparan induksi dipergunakan dalam srkuit terima untuk membentuk sikuit kedua termasuk penerima sehingga sebagian ratnya dari arus pulsa tidak mengalir dalam sirkuit kedua. Dengan kata lain; hanya bagian bolak-balik dari arus pulsa diinduksikan dalam sirkuit kedua untuk menggetarkan membran dengan secukupnya bersama-sama dengan tarikan yang tepat oleh magnit permanen, mereproduksikan suara yang diterima tanpa cacat.

Sistem Baterai Sentral

Pada gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah sirkuit bicara dasar, tetapi yang memungkinkan A berbicara dengan B saja, atau tidak memungkankan hubungan timbal-balik antara A dan B. Mereka dapat melakukan hubungan satu sama lain jika dua sirkuit pada gambar dapat terbentuk.

Tetapi dalam hal ini sikuit bicara memerlukan 4 kawat dan tidak ekonomis. Sirkuit bicara dasar 2 kawat diperlihatkan pada gambar. Kumparan induksi primer dan penerima dihubungkan secara seri untuk menghemat 2 kawat dalam sirkuit bicara. Hubungan ini selanjutnya dapa t menghemat satu susunan baterai. Dua telepon mempergunakan satu susunan baterai dalam sistem ini dan disebut sistem baterai sentral. Sistem ini dapat dipakai dalam telepon otomatis dan telepon baterai sentral.

Sistem Magnet

Pada gambar dibawah ini diperlihatkan sebuah sirkuit dari sistem magneto. Dalam sirkuit ini sebuah pengirim dan satu susunan baterai merupakan sirkuit lokal. Telepon magnet mempergunakan sistem ini.

DASAR JARINGAN DAN TEKNIK SWITCHING

DASAR JARINGAN KOMUNIKASI

Dalam melakukan komunikasi antara 2 tempat, maka dibutuhkan suatu rangkaian / sirkuit komunikasi antara 2 tempat tersebut. Apabila jumlah pelanggan hanya beberapa, dalam arti masih kecil sekali, maka cara yang seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut dapat dilakukan. Yaitu dengan menghubungkan saluran langsung dari setiap pelanggan ke setiap pelanggan yang lain, hal ini masih mungkin dilakukan. Akan tetapi, apabila jumlah pelanggan bertambah banyak, dengan sendirinya saluran-saluran yang dibutuhkan menjadi terlalu besar, sehingga tidak praktis dan dipandang dari sudut ekonomis kurang menguntungkan.

 

Dengan demikian cara yang dapat dipergunakan adalah dengan menambahkan suatu peralatan switching yang ditempatkan di tengah-tengah atau pusat dari sekumpulan pelanggan. Fungsinya adalah untuk menghubungkan antara dua pelanggan pada waktu diperlukan saja. Dengan menggunakan cara ini harus dipasang suatu sirkuit antara peralatan switching dan setiap pelanggan.

Umumnya, jaringan komunikasi terdiri dari sejumlah alat penghubung (switch) dan sirkuit-sirkuit pengontrol yang mengerjakan swtich tersebut.

JARINGAN TRANSMISI

Pola jaringan yang digambarkan diatas sudah memadai untuk jumlah pelanggan yang sedikit. Cukup dipasang menggunkan satu switching. Namun dengan semakin bertambahnya pelanggan dan juga ditambah dengan area pelanggan yang semakin luas, hali ini secara teknis tidak praktis untuk memperluas kapasitas dari switch. Bila dipandang dari sudut ekonomis juga tidak menguntungkan, hal ini disebabkan harus melengkapi dengan sejumlah saluran-saluran pelanggan yang sangat panjang. Solusinya adalah dengan cara membagi suatu area menjadi beberapa area lagi. Setiap area dilengkapi degan satu sistem switching dan sistem-sistem switching daari seluruh area dihubungkan satu sama lain dengan saluran-saluran transit.

Apabila jumlah pelanggan meningkat dan kebutuhan perlengkapan switching bertambah, maka dengan sendirinya saluran-saluran transit yang diperlukan untuk menghubungkan kantor-kantor itu harus banyak. Jumlah saluran yang diperlukan tergantung pada bagaimana saluran-saluran transit menghubungkan kantor-kantor itu. Ada dua cara yang dapat dipakai, cara yang pertama adalah setiap kantor dihubungkan dengan saluran-saluran langsung ke kantor-kantor yang lainya. Sedangkan cara yang kedua adalah dengan menempatkan suatu sistem switching yang semata-mata untuk keperluan transit, dipusat suatu area dan semua sirkuit dari kantor-kantor dalam area tersebut dikonsentrasikan ke sistem switching transit. Cara yang pertama disebut dengan jaringan jenis jala-jala. Jaringan jala-jala ini sederhana, ekonomis dan terbentuk antara beberapa kantor yang mempunyai hubungan lalu lintas yang sibuk. Cara yang kedua disebut jaringan jenis bintang. Cara-cara ini adalah cara yang biasa dipakai apabila jumlah kantor-kantor cukup banyak.

Bila jaringan jenis bintang dipergunakan, sejumlah besar kantor-kantor memerlukan dipasangnya sistem switching transit yang mempunyai derajat atau kedudukan yang lebih tinggi yang melayani beberapa kantor transit secara bersama. Cara demikian, dimana switch transit yang dipakai bertingkat-tingkat, disebut jaringan jenis bintang bertingkat (multistep).

 

SISTEM PENOMORAN

Untuk dapat mengadakan suatu hubungan antara dua tempat tertentu melalui switch, maka diperlukan nomor-nomor pengenal. Diinginkan agar nomor-nomor pengenal itu sederhana dan mudah.

Pada prinsipnya dengan jalan memilih atau memutar nomor kantor lokal dan nomor pelanggan, permintaan percakapan antara pelanggan-pelanggan dalam suatu service lokal area dapat dilakukan. Namun, hubungan ke pelanggan-pelanggan dalam area yang lain memerlukan toll discrimiating number (nol), nomor interlokal, nomor kantor lokal dan nomor pelanggan. Untuk permintaan percakapan dalam negeri, jumlah angka paling banyak sembilan tidak termasuk toll discriminating number, nol.

Dalam suatu lokal service area :

nomor kantor lokal

nomor pelanggan

O O ————- X X X X

Kelua dari lokal service area :

Toll ciscriminating number

nomor interlokal

nomor kantor lokal

nomor pelanggan

0 ———- H H H ——— O O ——— X X X X

 

Pada sistem manual, nomor-nomor pelanggan dapat terdiri dari sebuah digit yang tidak sama. Tetapi untuk sistem sentral otomatis, jumlah digit untuk semua pelanggan sama, terutama pada sentral yang sama. Jumlah digit tergantung dari jumlah pelanggan atau perkiraan jumlah pelanggan pada masa tertentu.

Untuk sistem pernomoran dengan 4 digit, dapat melayani jumlah pelanggan secara teoritis sebanyak 10.000 dengan nomor-nomor bergerak dari 0000 samapi dengan 9999. Tetapi biasanya ada angka-angka yang tidak digunakan, yaitu angka yang digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. Misalnya 0 sebagai angka pertama untuk interlokal, 911 untuk ambulan, 108 untuk informasi dan sebagainya. Sehingga paling tidak maksimum hanya sekitar 8000 nomor yang digunakan untuk pelanggan.

Pemanggilan Internasional

Pada panggilan ini diperlukan beberapa nomor awal yang harus diputar untuk sampai ke nomor pelanggan yang dituju. Berikut adalah bagan untuk pemanggilan internasional :

Akses kode adalah nomor yang harus diputar untuk sampai ke sentral gerbang di negara yang bersangkutan, yang berarti menandakan bahwa pelanggan menginginkan sambungan international.

Tiap-tiap negara mempunyai kode-kode tersendiri. Sedang kode negara merupakan nomor kode negara tersebut yang bisa terdiri dari satu sampai tiga angka atas dasar perjanjian international.

Total digit untuk panggilan otomatis international kira-kira sekitar 11 atau 12 digit.

 SISTEM SWITCHING

Dalam bahasan ini akan dijelaskan cara kerja sistem switching antara pelanggan-pelanggan dan pusat switch. Pada dasarnya sistem switching terbagi atas sistem switching manual dan sistem switching otomatis.

  Sistem Switching Manual

Pada sistem switching manual saluran-saluran komunikasi berakhir pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat dihubungkan oleh seorang operator secara manual. Ada dua macam papan sambung, papan sambung mangneto atau battery lokal (lokal battery, LB) dan papan sambung battery sentral (common battery, central battery, CB).

Papan sambung LB dihubungkan melalui sirkuit langganan ke pesawat telepon pelanggan, pesawat telepon dilengkapi dengan primary cell untuk keperluan pembicaraan (arus caatu untuk mikropon) dan generator arus bel untuk kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB merupakan suatu kemajuan atas papan sambung LB, mengingat atas mudahnya pelayanan dan pemeliharaannya. Sistem ini menggunakan storage battery untuk keperluan pembicaraan (arus catu untuk mikropon) dan hubungan, yang pemasangannya dipusatkan di kantor dimana papan sambung berada. Papan sambung CB dipergunakan untuk melayani sirkuit-sirkuit pelanggan, tetapi juga dipergunakan sebagai meja interlokal dan meja penerangan.

Sistem Switching Otomatis

  1. Sistem Otomatis Step by step. Pulsa-pulsa yang dikirim dari roda pilih pesawat telepon, menggerakkan alat penyambung dan pemilihan dilakukan oleh setiap angka (digit) yang dikirim secara beruntun mulai dari angka pertama sampai angka terakhir. Jadi angka yang terakhir dapat secara pasti memilih pihak yang dipanggil.

Pada contoh ditunjukkan 4165 nomor yang dipanggil. Dijelaskan, selektor demi selektor menerima pulsa-pulsa roda pilih dan secara selangkah demi selangkah menjalin suatu hubungan sehingga akhirnya terciptalah suatu hubungan antara saluran-saluran satu sama lain. Karena itu cara ini disebut step by step

  1. Switching otomatis common control. Dalam sistem ini, bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan dan bagian yang mengatur atau mengontrol saluran hubungan pembicaraan terpisah sama sekali dan baagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara bersama (common).

Jika pihak pemanggil mengangkat handset, maka dengan bekrjanya sirkuit pelanggan yang mengangkat handset tadi, sirkuit pengontrol (control circuit) akan mencari pihak pemanggil. Pihak pemanggil akan dihubungkan dengan suatu register. Register akan mengirimkan nada pilih (dial tone) ke pihak pemanggil sebagiai tanda bahwa dia boleh meluai metutar roda pilih ( atau mengirm sinyal melalui tombol tekan, push button).

Apabila register selesai menerima informasi daari pihak pemanggil, control circuitmencari pihak yang dipanggil dan bila tidak sibuk, menghubungkan pihak pemanggil dengan pihak yang dipanggil.

Dalam prosedur ini, satuan pengontrol atau control unit hanya akan terlihat apabila diperlukan dan selama pembicaraan berlangsung, yang tergenggam semata-mata hanyalah saluran hubungan pembicaraan.

Termasuk dalam sistem common control ini, sistem crossbar switching dan sistem electronic switching. Pada masa ini sistem crossbar switching lebih banyak dipakai diseluruh dunia dan sistem electronic switching telah dengan cepat berkembang pada tahun-tahun belakangan ini.

Sistem Matriks ( Matrix Switching)

Matrix switch adalah salah satu cara penyambungan dan pemutusan hubungan dalam jaringan komunikasi. Prinsip dari matriks ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan rangkaian-rangkaian yang saling dihubungkan satu sama lain pada sudut kanan garis-garis horisontal dan vertikal. Garis-garis ini menggambarkan sisi-sisi masuk dan keluar dari suatu sakelar penghubung.

Perpotongan antara garis horizontal dan garis vertikal dinamakan titik perpotongan (cross points). Pada tiap titik potong dibutuhkan kontak-kontak sakelar untuk melengkapi hubungan antara garis-garis horizontal dan vertikal seperti terlihat pada gambar 2.8.

Setiap satu dari empat sisi masuk dari sakelar penghubung dapat disambungkan dengan setiap satu dari empat sisi kelua sakelar penghubung tersebut, yaitu dengan cara menutup kontak-kontak dari sakelar yang bersangkutan.

Diantara 4 buah sisi masuk dan 4 buah sisi keluar terdapat 16 buah titik-titik perpotongan. Ini berarti bahwa jumlah titik-titik potong pada setiap sistem sakelar penghubung matriks dapat dihitung dengan mengalikan jumlah sisi-sisi masuk dengan jumlah sisi-sisi keluar.

Bila terdapat n sisi masuk dan m sisi keluar, maka jumlah titik-titik potong adalah (n X m)

  1. Bila n lebih besar daripada m, yaitu bila jumlah sisi-sisi masuk lebih besar dari pada jumlah sisi-sisi keluar. Bila semua sisi keluar telah digunakan, maka akan ada beberapa sisi masuk yang belum digunakan.

  2. Bila m lebih besar daripada n, yaitu bila jumlah sisi-sisi keluar lebih besar dari pada jumlah sisi masuk, dan semua sisi-sisi masuk telah dihubungkan pada sisi keluar, akan ada beberapa sisi keluar yang belum digunakan.

Dengan demikian, maka jumlah maksimum sambungan yang dapat dilakukan secara simultan (bersama-sama pada suatu saat) adalah sesuai dengan jumlah sisi masuk maupun sisi keluar. Misalkan jika terdapat 20 sisi masuk dan 10 sisi keluar, maka jumlah maksimum hubungan simultan yang dapat dilakukan adalah 10.

Dasar Komunikasi


DASAR KOMUNIKASI

PENDAHULUAN

Kata komunikasi dapat diartikan sebagai cara untuk menyampaikan atau menyebarluaskan data, informasi, berita, pikiran, pendapat dalam berbagai bentuk. Manusia dapat melakukan berbagai cara untuk melakukan komunikasi. Seperti misalnya dengan berbicara, berbisik, memukul kentongan sampai pada berkirim surat dengan bantuan kantor pos dan sebagainya. Tetapi komunikasi dengan metode tersebut di atas digunakan untuk jarak yang relatif dekat dan terbatas.

Saat ini seiring dengan perkembangan peradapan manusia, kebutuhan akan komunikasi semakin mendesak dengan jarak antara sumber informasi dengan penerima semakin jauh, seperti antar kota, antar pulau, antar negara, bahkan antar benua. Karena itu para ahli terdorong untuk mengembangkan tehnik komunikasi jarah jauh yang lebih efisien.

Telekomunikasi berasal dari kata tele yang berarti jauh dan komunikasi yang berarti hubungan. Jadi telekomunikasi adalah hubungan atau komunikasi yang dilakukan pada suatu jarak yang relatif jauh. Komunikasi disini bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar informasi yang dibutuhkan untuk keperluan tertentu.

Dalam bahasan ini yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu pertukaran informasi jarak jauh dengan menggunakan peralatan atau sinyal listrik. Informasi disampaikan ke tujuan melalui kawat penghantar yang disebut dengan saluran transmisi (transmisi lines) maupun melalui udara tanpa menggunakan kawat penghantar tetapi dengan sinyal-sinyal radio atau gelombang elektromagnetik.

Dalam telekomunikasi, suatu bentuk energi informasi diubah menjadi suatu energi listrik, sehingga dapat disampaikan ke suatu tujuan pada jarak tertentu. Selajutnya, ditempat tujuan, energi listrik tadi diubah kembali ke bentuk aslinya. Penggunaan energi listrik yang khusus untuk menyampaikan informasi ini merupakan suatu bidang ilmu listrik tersendiri yang disebut elektronika komunikasi. Bentuk-bentuk informasi asli yang dapat diubah menjadi energi listrik antara lain adalah suara manusia, musik, gambar-gambar bergerak maupun diam, dan sebagainya.

SISTIM KOMUNIKASI

Informasi yang akan disampaikan harus dapat diubah menjadi suatu energi listrik untuk menghasilkan Sinyal informasi elektronik. Proses perubahan informasi ini dilakukan menggunakan suatu alat yang dinamakan Transducer (Alat Pengubah). Jadi transduser adalah suatu alat pengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Sebagai contoh suatu sinyal elektronik akan disampaikan ke suatu tujuan dapat dilakukan dengan menggunakan kawat penghantar dan dapat dilakukan juga dengan menggunakan gelombang radio (tanpa menggunakan kawat penghantar). Maka di tempat tujuan dibutuhkan suatu transducer lain untuk mengubah energi sinyal elektronik tersebut kembali ke bentuk sinyal aslinya. Dalam perjalanannya menuju ke tujuan sinyal elektronik tersebut mengalami gangguan atau penurunan daya, maka dalam prakteknya dibutuhkan alat-lalat lain yang disebut Amplifier (alat penguat sinyal). Amplifier ini dibutuhkan pada jarak-jarak tertentu dari sistem tersebut yang berfungsi untuk menambah kekuatan sinyal elektronik tersebut sampai pada batas kekuatan yang diinginkan.

Pada sistem radio, sebuah Transmitter (Pengirim) dibutuhkan pada pihak sumber untuk mengirimkan sinyal tersebut melalui hubungan radio tanpa kawat penghantar. Sinyal ini bergerak dengan kecepatan cahaya. Pada pihak penerima dibutuhkan alat lain yang dinamakan Receiver untuk menerima sinyal tersebut . Kemudian transducer akan merubah kembali ke sinyal aslinya.

Sangat penting untuk diketahui karena ada keterbatasan pada kedua sisi pengirim dan penerima dari sistem tersebut, akan terjadi gangguan-gangguan seperti bising (noise) dan juga bisa berupa distorsi (kerusakan) pada bentuk sinyal elektronis tersebut. Hal ini merupakan akibat-akibat yang tidak diinginkan, oleh karena itu harus dapat ditekan sekecil mungkin dalam perencanaan sistem.

LEBAR BAND

Informasi yang diberikan bermacam-macam dan dalam teknik telekomunikasi dibedakan menurut sifat-sifatnya antara lain Lebar Band. Lebar band dapat diartikan sebagai lebar daerah frekuensi yang ditempati oleh informasi/sinyal yang bersangkutan. Lebar band pendengaran manusia yaitu daerah frekuensi yang masih dapat didengar oleh manusia terletak antara 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Misalkan untuk alat-alat musik, bunyi yang dihasilkan terdiri dari frekuensi dasar dan frekuensi harmoniknya yang terletak antara 20 sampai dengan 15.000 Hz

Spektrum frekuensi pembicaraan manusiapun secara teoritis terletak dalam band frekuensi dari 100 Hz sampai 10.000 Hz, tetapi bagian terbesar dari energi pambicaraan terkelompok dalam komponen-komponen antara 200–700 Hz serta warna suara ditentukan oleh komponen-komponen disekitar 35000 Hz.

Jadi sebenarnya untuk mengirimkan suara secara ekonomis, cukup dengan lebar band yang lebih kecil dari 20 kHz. Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa lebar band 300–3400 Hz cukup memenuhi persayaratan, pengertian yang dikirim dan warna suara cukup baik.

Pada prinsipnya, semua sinyal-sinyal selalu dapat diuraikan dalam komponen-komponennya yang berbentuk sinyal-sinyal sinusoidal yang kontinyu. Dan untuk mengirimkannya dengan baik, cukup jika dapat dikirimkan komponen-komponen dalam suatu lebar band tertentu, yaitu :

untuk pulsa-pulsa D/C atau di sekitar fc untuk gelombang frekuensi fc yang dikirim dalam bentuk pulsa-pulsa.

Pulsa-pulsa periodik dengan lebar pulsa t dan periode T dapat diuraikan menjdi sinyal-sinyal sinusoidal yang kontinyu dengan frekuensi-frekuensi 1/T, 2/T, dan seterusnya. Jika pulsa-pulsa radio dengan fc, uraiannya merupakan komponen-komponen dengan frekuensi-frekuensi 1/T, 2/T dan seterusnya di atas dan dibawah frekuensi fc. Untuk mengirimkan sinyal dengan baik, cukup dikirimkan komponen-komponen yang ada pada lebar band tertentu, yaitu : untuk pulsa-pulsa D/C atau di sekitar fc untuk gelombang frekuensi fc yang dikirim dalam bentuk pulsa-pulsa.

MEDIUM PENYALURAN

Biasanya dalam sistem penyaluran akan terjadi redaman dan akan timbul distorsi sebagai akibat ketidaklinearan sistem penyaluran serta adanya noise.

Jadi sistem penyaluran dibedakan oleh:

  • Lebar band, yang didefinisikan sebagi lebar band frekuensi yang dibatasi oleh frekuensi-frekuesni di mana level sinyal akan turun 3 dB dibandingkan level rata-rata ( 3 dB – bandwidth)

  • Karakteristik frekuensinya, menunjukkan redaman sebagai fungsi frekuensinya.

  • Phase shift, yang terjadi karena kecepatan fasa dalam saluran tidak sama untuk seluruh daerah frekuensi, sehingga perbedaan fasa antara komponen-komponen sinyal pada penerima tidak sama dengan waktu pengiriman. Akibat yang nyata adalah perubahan bentuk sinyalnya.

  • Derau (noise)

  • Level

Berbagai cara penyaluran informasi:

  1. Saluran Transmisi

Dalam meneruskan sinyal dari sumber ke penerima sering digunakan saluran transmisi yang pada prinsipnya mengusahakan agar sinyal listrik menjalar mengikuti salurannya dan tidak menyebar ke mana-mana. Saluran transmisi ada beberapa jenis yang dicirikan dengan:

  • Impedansi karakteristik :

  • Kecepatan fase :

  • Daerah frekuensi

  • Redaman

Dalam saluran transmisi sinyal menjalar dengan kecepatan tertentu, mengalami perbedaan dan perubahan bentuk karena kecepatan penjalaran yang tidak sama untuk daerah frekuensinya. Karakteristik impedansi juga merupakan faktor yang harus dipertahankan dalam titik penyambungan agar tidak terjadi refleksi.

Jenis saluran transmisi ini antara lain pararel wire digunakan untuk daerah audio atau sampai frekuesni radio yang rendah. Coaxial digunakan sampai daerah frekuensi 1000 MHz.

  1. Wave guide (bumbung gelombang)

Pada umumnya digunakan untuk daerah frekuensi ribuan MHz atau daerah gelombang mikro (micriwave)

  1. Strip line

Banyak digunakan untuk daerah gelombang mikro dengan panjang gelombang milimeteran

  1. Serat Optik (fibre optic)

Mempunyai keuntungan lebar band yang lebih besar dan distorsi yang lebih kecil.

  1. Udara Bebas

Pada sistem ini sinyal dipancarkan menggunakan gelombang radio. Sinyal dipancarkan dari lokasi pengirim (Tx) ke arah lokasi penerima (Rx). Karena sifat mediumnya, sinyal tadi akam menyebar, sehingga pancaran sangat meredam. Dalam perhitungan dianggap sinyal menebar ke segala arah dan untuk Tx uyang isotropis, pancarannya sama naik ke segala arah sehingga pada jarak R dari Tx, kerapatan daya :

Untuk mengarah pancaran agar hanya mengarah ke arah tertentu, digunakan antenna. Antenna dicirikan dengan gain atau faktor penguatan yang menunjukkan pamancaran lebih tinggi beberapa kali dibandingkan dengan Tx isotropis.

Dalam arah yang diinginkan, rapat energi oleh antenna dengan gain G :

 

Gain ini dapat dianalogikan dengan sifat pancaran cahaya dari sebuah senter. Jika reflektornya dibuka, cahaya lampunya akan memancar ke segala penjuru. Sehingga daya pancarannya agak lemah pada layar yang diletakkan di depannya. Bila dipasang kembali, intensitas cahaya di layar akan cukup kuat, karena daya yang sama hanya dibagi dalam daerah yang sempit.

GANGGUAN KOMUNIKASI

A. Distorsi (Gangguan)

Pada dasarnya tidak ada proses yang ideal, maka informasi yang diterima tidak sama dengan yang dikirim. Hal ini dalam proses pengiriman dan penerimaan, informasi mengalami beberapa kali proses transformasi.

Gangguan-gangguan yang mungkin tejadi dapat berupa:

  • Attenuasi, karena perbedaan redaman/amplifikasi dengan frekuensi.

  • Phase shift, karena kecepatan perambatan tidak sama untuk semua frekuensi maka yang terjadi bentuk sinyal pengiriman dapat berbeda bentuknya waktu mencapai tujuan.

  • Tambahan Noise

  • Intermodulasi noise

  • Noise tambahan : udara, peralatan listrik dll.

Menurut deret Fourier, suatu sinyal selalu dapat dianggap terdiri dari sinyal sinusoidal dengan frekuensi dasar fo dan frekuensi harmonis sfo, 3fo dst.

B. Intermodulation

Gangguan ini terjadi karena modulasi yang tidak linear, sehingga selain frekuensi-frekuensi asli, timbul komponen dengan frekuensi kombinasi-kombinasi. Misalnya jika dikirimkan 2 sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 akan timbul sederet frekuensi baru.

C. Noise Tambahan

Noise ini terjadi di rangkaian-rangkaian pada peralatan. Pada setiap komponen terjadi pergerakan elektron-elektron oleh panas sehingga di ujung-ujungnya timbul tegangan (tegangan noise) sebesar :

Johnson noise :

Sehingga sesuai teori rangkaian daya noise yang dapat diperoleh dari komponen tersebut adalah :

Max. available noise :

D. Noise yang berasal dari luar.

Noise juga berasal dari benda-benda yang berada di luar angkasa. Benda-benda angkasa ternyata ada juga yang memancarkan gelombang-gelombang radio terutama pada frekuensi rendahnya ( galactic noise). Demikian juga beberapa peralatan mesin, pengapian mobil, mesin las dan lain-lain. Atom-atom udara terutama uap air, N2 dan O2, juga memancarkan gelombang radio yang semakin kuat pada frekuensi yang semakin tinggi, pada daerah frekuensi Giga Hertz (Atmosphireic noise).

Intensitas derau (noise) di sekitar antena penerima, mempengaruhi kesanggupan sistem penerima untuk menangkap sinyal-sinyal radio yang lemah. Karena untuk penerimaan yang baik sinyal radio yang dikehendaki harus lebih kuat daripada intensitas deraunya.

Intensitas derau dari luar paling rendah di sekitar frekuensi 2400 Mhz. Itu sebabnya untuk proyek-proyek penelitian benda-benda angkasa memakai frekuensi 2400 MHz, juga untuk frekuensi-frekuesni telemetri.

Total derau output penerimaan, terutama tahap pertamanya, merupakan jumlah dari derau luar ditambah derau oleh penerimaanya sendiri yang dapat digambarkan sebagai berikut:

PENGUATAN, S/N, DAN NOISE FIGURE

  1. Penguatan

Faktor penguatan sistem dapat didefinisikan sebagai perbandingan daya keluaran dengan daya masukan.

Penguatan dapat dihitung dengan persamaan :

atau ditulis sebagai A dB

        2. Signal to Noise Ratio (S/N)

Kwalitas dari penerimaan bisa diukur denga menggunakan parameter ini.

S/N merupakan perbandingan dari sinyal terhadap noise yang terjadi. S/N diukur dalam satuan dB yang menunjukkan signal yan diinginkan berapa kali lebih kuat daripada noise atau gangguan yang terjadi.

  1. Noise Figure

Noise figure ini menunjukkan kualitas penguat dalam rangka memperkuat sinyal. Menunjukkan berapa besar noise tambahan yang dihasilakn oleh pengutan (penerimanya). Menurut teori Johnson noise, pada input pengutan dapat dianggap terdapat sumber noise Nin sebesar KToB.

, dimana To ditetapkan sebesar 300o K

Bisa dikatakan noise di input diperbesar F kali jika amplifiernya dianggap noise free.

Pemrograman C-7


ARRAY MULTIDIMENSI

Sebagaimana telah dipelajari pada bab sebelumnya bahwa array adalah variabel yang mampu menyimpan sejumlah nilai bertipe sama. Pada beberapa contoh dan latihan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, array berisi sebuah baris data, akan tetapi pada pemrograman C mendukung arry berdimensi banyak. Cara termudah untuk menvisualisasikan array berdimensi dua adalah sebagai table dengan baris dan kolom. Jika array berisi 3 dimensi, visualisasi array sebagai jumlah halaman, yang masing-masing berisi dua dimensi. Pendeklarasian array pada contoh berikut menciptakan array-array yang berdimensi 1, 2 dan 3

char string[64];

int table [10][5];

float pages [10][5][3];

Pada saatkita bekerja dengan array berdimensi dua, bayangkan array sebagai table dengan baris dan kolom. Baris-baris table adalah deretan dari kiri ke kanan dan kolom adalah deretan dari atas ke bawah. Pada saat dideklarasikan nilai pertama menyatakan jumlah baris dan nilai kedua menunjukkan kolom.

  1. Mengakses Elemen Array Berdimensi Dua

Untuk mengacu elemen array tertentu, akan lebih mudah apabila kita visualisasikan array berdimensi dua sebagai sebuah table dengan baris dan kolom, kita harus menyebutkan posisi baris dan kolom dari elemen yang bersangkutan seperti visualisasi array dalam Gambar dibawah ini.

  1. Menginisialisasi Elemen dalam Array Multi Dimensi

Inisialisasi array dapat dilakukan dengan menempatkan nilai elemen di dalam kurung siku yang mengikuti pendeklarasian array berdimensi banyak dan nilai untuk setiap baris array disebutkan dalam tanda kurung kurawal sepeti contoh inisialisasi array berdimensi dua berikut ini.

int table [2][3] = {{1,2,3}, {4,5,6}}

int pin [4][5] = {{1,2,3,4,5},{6,7,8,9,10},{12,11,13,14,15},{16,17,18,19,20}};

  1. Berkalang pada Array Berdimensi Dua

Pada pembahasan sebelumnya kita mengetahui cara memakai variabel untuk melakukan pengindeksan elemen-elemen di dalam sebuah array. Kalau program latihan sebelumnya dibuat dengan model array berdimensi dua maka biasanya akan digunakan dua variabel untuk mengakses elemen-elemen array. Cobalah program berikut yang menggunakan variabel row dan colomn untuk menampilkan nilai-nilai array table.

Latihan 7.1

Cobalah listing program berikut ini dan jelaskan hasil yang anda peroleh

#include <stdio.h>

void main (void)

{

int row, colomn;

float table [3][5] = {{1.0, 2.0, 3.0, 4.0, 5.0},{6.0, 7.0, 8.0, 9.0 10.0},

{11.0, 12.0, 13.0, 14.0, 15.0}}

for (row = 0; row< 3; row++)

for (colomn = 0; colomn <5; colomn++)

printf(“table[%d][%d] = %f\n”, row, colomn, table[row][colomn]);

}

Latihan 7.2

Cobalah listing program berikut ini dan jelaskan hasil yang anda peroleh

#include <stdio.h>

void main (void)

{

int row, colomn, table;

float values [2][3][5] = {{{1.0, 2.0, 3.0, 4.0, 5.0},{6.0, 7.0, 8.0, 9.0 10.0},

{11.0, 12.0, 13.0, 14.0, 15.0}}, {{16.0, 17.0, 18.0, 19.0, 20.0}, {21.0, 22.0, 23.0, 24.0, 25.0}, {26.0, 27.0, 28.0, 29.0, 30.0}}};

for (row = 0; row< 2; row++)

for (colomn = 0; colomn < 3; colomn++)

for(table = 0; table < 5; table++)

printf(“values [%d][%d][%d] = %f\n”, row, colomn, table, values[row][colomn][table]);

}

Project 2

Waktu : 1 Minggu (Take Home)

  1. Buatlah program dengan menggunakan empat buah fungsi yaitu : main(), func1(), func2(), dan func3() yang dapat menampilkan angka 1 2 3 pada screen.

  2. Buatlah program yang dapat mengkonversikan nilai dari feet ke meter atau dari meter ke feet (tergantung dari kebutuhan user) dimana 1 feet = 3,28 meter.

  3. Buatlah flowchart dan program yang dapat menghitung nilai R Total dari 3 buah R (Resistor) yang dihubungkan secara seri atau diparalel dengan masukan dari keyboard Nilai R1?, Nilai R2?, Nilai R3?, Seri/Paralel?.